Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Biotik Dan
Abiotik
Oleh
M Arief Y,
M.Pd
Biotik
Dan Abiotik – Pengertian, Ciri, Faktor, Komponen & Peralatan – Untuk
pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Biotik Dan
Abiotik yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, faktor, komponen
dan peralatan, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan
selengkapnya dibawah ini.
Pengertian
Biotik
Biotik (bahasa
Inggris: biotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan.
Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu: kelompok organisme produsen,
konsumen dan pengurai.
Ciri-Ciri
Biotik
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri biotik, terdiri
atas:
Bernapas.
Tumbuh.
Berkembang biak.
Iritabilita.
Makan dan minum.
Melakukan ekskresi.
Beradaptasi dengan lingkungannya.
Faktor
Biotik
Faktor
biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidaup di bumi,baik
tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam ekosistem,tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan- tingkatan organisme yang
meliputi:
a. Individu
Individu
merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan
hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya,
seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh
alaminya, serta memelihara anaknya.
Untuk
mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti :
duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku
tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari
makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Ada
bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu:
1. Adaptasi
morfologi
Adaptasi
morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.
Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut:
Gigi-gigi
khusus
Gigi
hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar
dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong
yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
Moncong
Trenggiling
besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan
Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang
merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak
bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari
sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan
jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
Paruh
Elang
memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam.
Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
Daun
Tumbuhan
insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun
yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat
menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan
insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini
memperoleh unsur yang diperlukan.
Akar
Akar
tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh
di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
2.
Adaptasi fsiologi
Adaptasi
fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut:
Kelenjar bau
Musang
dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
Kantong
tinta
Cumi-cumi
dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang,
tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi-cumi dan gurita.
Mimikri pada
kadal
Kulit
kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini
dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta
keadaan sekitarnya.
3.
Adaptasi tingkah laku
Adaptasi
tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya
sebagai berikut :
Pura-pura
tidur atau mati
Beberapa
hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
Migrasi
Ikan
salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang
berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang.
Pantai
Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan
mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa
biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar.
Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke
laut.
b.
Populasi
Kumpulan
individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi. Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan
pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu.
Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika
populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan
jumlah dibagi waktu.
Hasilnya
adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus
di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500
batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun
terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui
kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan
lamanya waktu perubahan terjadi :
700
– 500 = 200 batang 1990-1980 10
tahun
=
20 batang/tahun
Dari
rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya
pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab
kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin
disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari
manusia misalnya karena tebang pilih.
Namun,
pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang
tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara
lain : kepadatan (densitas), laju
kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik,
penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan
penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika
populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk
organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan
satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu
daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat
kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah
peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga
populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan
meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan
jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan
tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila
ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana
alam, dan wabah hama.
c. Komunitas
Komunitas
ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi.Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.
d. Ekosistem
Antara
komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Ekosistem adalah suatu kesatuan
dinamis yang terdiri dari berbagai spesies makhluk hidup yang berinteraksi
dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik (materi dan
energi).memiliki komponen dan menjalankan fungsi/ proses tertentu yang saling
berkaitan dan bergantung satu dengan yang lainnya.
Komponen
penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup,sedangkan
komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruhkomponen
biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian,ekosistem
dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkunagn abiotiknya.
Komponen
Biotik
Meliputi
semua faktor hidup yaitu; kelompok organisme produsen, konsumen dan
pengurai.Lebih jelasnya berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam
ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
Produsen
Produsen,
yang berarti penghasil. Dalam hal ini, produsen berarti organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan sendiri. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
tumbuha hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil.Di dalam ekosistem
perairan, komponen biotik yang berfungsi sebagai produsen adalah berbagai jenis
alga dan fitoplankton.
Produsen
merupakan organisme autotrof yang mampu menghasilkan zat organik pembentuk
tubuhnya dari zat-zat anorganik seperti air . dan mineral, yang
termasuk ke dalam kelompok produsen ini ailah semua tumbuhan hijau yang dapat
melakukan proses fotosintesis dan berkemampuan untuk menghasilkan karbohidrat.
Karbohidrat merupakan zat pembentuk dasar dari berbagai zat makanan, seperti
protein dan lemak yang terbentuk sebagai hasil kombinasi dengan nutrisi lainnya
seperti nitrat, fosfor dan potasium.
Konsumen
Konsumen,
yang berarti pemakai,
yaitu organisme yang
tidak dapat menghasilkan
zat makanan sendiri tetapi
menggunakan zat makanan
yang dibuat oleh
organisme Organisme yang secara langsung mengambil zat
makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora
sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkan
makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua.
Karnivora
yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen
tingkatketiga dan seterusnya. Konsumen, merupakan organisme heterotrof
yang menggunakan zat organik yang berasal dari hasil produksai produsen,
kemudian organisme heterotrof ini yang terdiri dari kelompok hewan terdiri dari
beberapa tingkat yaitu:
1)
konsumen primer berupa hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan secara
langsung), 2) konsumen sekunder (kedua) berupa kelompok hewan pemakan
herbivora, 3) konsumen tersier (ketiga), berupa kelompok hewan karnivora dan
pemakan karnivora lainnya. Kelompok konsumen ini mengubah bahan-bahan materi
organik menjadi materi penyusun tubuhnya.
Dekomposer
atau Pengurai
Dekomposer
adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal
dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan
adanya organisme pengurai, unsur hara dalam tanah yang telah diserap oleh
tumbuhan akan diganti kembali, yaitu berasal dari hasil penguraian organisme
pengurai.
Berbagai
jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan makhluk hidup dan disebut
sebagai komponen biotik. Kelompok pengurai ini umumnya terdiri atas kelompok
bekteri dan jamur. Suatu ekosistem secara fundamental menunjukkan proses-proses
sirkulasi materi, transformasi dan akumulasi energi melalui aktivitas organisme
yang melibatkan kegiatan-kegiatan biologi seperti fotosintesis, dekomposisi,
respirasi dan predasi,
dengan
demikian struktur dan fungsi ekosistem mempunyai kaitan yang erat antara satu
dengan lainnya. Pengurai, berupa kelompok organisme heterotrof yang menguraikan
produsen dan konsumen yang telah mati, sehingga materi organik yang kompleks
dapat diubah menjadi materi yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi
mineral-mineral yang dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen.
Pengertian
Abiotik
Abiotik (bahasa
Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan.
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang
tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen
lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang
terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas
makhluk hidup dan mkhluk tak hidup.
Ciri-Ciri
Abiotik
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri abiotik, terdiri
atas:
Bernapas.
Tumbuh.
Berkembang biak.
Iritabilita.
Makan dan minum.
Melakukan ekskresi.
Beradaptasi dengan lingkungannya.
Faktor-Faktor
Abiotik
Faktor
abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya
udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan
kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
Tanah
Seperti
yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah.
Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam.
Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang
melakukan aktifitasnya setiap hari.
Suhu Atau
Temperatur
Pada
umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu
00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau
diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku
karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu
merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.
Temperatur
lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya
diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah
faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya
ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal,
dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai.
Banyak
species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature
Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh
temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan
air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama
musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban
tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor
penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi
ternak.
Curah
hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit
ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat
menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak.
Sinar /
Cahaya Matahari
Sinar
matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan
suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan
sebagai produsen untuk berfotosintesis.
Radiasi
matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
Temperatur
matahari yang tinggi.
Radiasi
termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.
Petunjuk
variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan
ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal
adalah ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat
bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai,
tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme
fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan
panas di antara tubuhnya dan lingkungan.
Air
Sekitar
80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai
pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah
sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi
tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji,
bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti
transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain
misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
UDARA
Selain
berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran
biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas
dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan
dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian
tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi
dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Udara
di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon
dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun
udara terbesar di atmosfer bumi.
Nitrogen
Unsur
Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk
protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu
memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat
menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup
bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup
bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen
dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari
nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh
nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
Oksigen dan
karbon dioksida
Okigen
(O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya
karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna
mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel.
Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik
tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya
dlam rangka mendapatkan energi.
Angin dan
kelembaban
Angin
berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan.
Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain
yang jauh.
Kelembaban
berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa
mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab.
Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban
adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena
mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak.
Kelembaban
dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran
pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002). Kelembaban biasanya diekspresikan
sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam persentase yaitu
ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen
fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984).
Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas
terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak
(Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
Mineral
Mineral
yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral
itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah.
Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk
penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh
dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk
menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.
Keasaman
[PH]
Keasaman
juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan
lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di
lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang
umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan
didaerah lain yang tanahnya netral.
Tanah
di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit
dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu.
Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah
berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa.
Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
Kadar Garam
[Salinitas]
Jika
kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan
tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan
tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan
berkadar garam tinggi.
Topografi
Topografi
artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi
berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah.
Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh
keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme
yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga
mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
Garis
Lintang
Garis
lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme
dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu
saja.
Indonesia
yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah
hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang
tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat
dengan suhu rata-rata 27 0 C, Indonesia memiliki keaneka ragaman
flora dan fauna yang tingggi.
Komponen
Abiotik
Abiotik
merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen- komponen
yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah,
batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, udara, serta matahari.
a.
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2,
CFC, CO, dan asap rokok.
1.
CO2
Pencemaran
udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara.
Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang,
dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah
menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang
ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek
rumah kaca.
2. CO
Di
lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin
mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna,
maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar
memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut.
Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup
juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga
dapat menyebabkan kamatian.
3. CFC
Pencemara
dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC).
Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk
mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es,
dan penyemprot rambut (hair spray).
Gas
CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon
(O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya
ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai
permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,
menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata.
Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga
lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.
Menurut
pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin
lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu
penggunaan AC harus dibatasi.
4. SO, SO2
Gas
belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan
asam.
Hujan
asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian
merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan-bangunan kuno, seperti candi,
menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
5. Asap
Rokok
Polutan
udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker
patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan
lainnya.
Perokok
dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok
pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok
pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu
ruangan.
Menurut
penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan
perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak
merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain
Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
Terganggu
kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema,
dan kemungkinan kanker paru-paru.
Rusaknya
bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna
Terganggunya
oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat
Adanya
peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi
keseimbangan ekologi
Terjadinya
hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen
b.
Pencemaran Air
Pencemaran
air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam
air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu
ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau
dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan
antara lain :
Limbah
Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk
Insektisida
dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan
hewan atau manusia
orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih
insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta
bersifat biodegradabel obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam
air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi,
ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan
mengancam kelestarian bendungan- bemdungan akan cepat dangkal dan biota air
akan mati karenanya.
Limbah Rumah
Tangga
Limbah
rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah
tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan,
nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian
ikut aliran Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol
yang hanyut terbawa arus air.
Sampah
bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain
dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit,
bakteri, dan jamur Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian
dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota
air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui
cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan
petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari
limbah pemukiman.
Dikota-kota,
air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got
yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan
dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia
mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
Limbah
Industri
Adanya
sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan
tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk),
polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang
mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).
Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah
industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut,
sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain.
Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan
kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang
mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar
tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat
menguraikan minyak.
Penangkapan
Ikan Menggunakan racun
Sebagia
penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas
(racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air.
Racun
tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih
kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk
hidup yang ada didalamnya.
Kegiatan
penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan
perairan dan menurunkan sumber daya perairan.
Akibat
yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya
kandungan oksigen.
Terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air
(eutrofikasi, dan
Pendangkalan Dasar
Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan
serangga
Munculnya banjir akibat got tersumbat
Menjalarnya wabah muntaber.
c.
Pencemaran tanah
Pencemaran
tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri,
kegiatan pertanian, dan peternakan.
Sampah
dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air,
sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan
hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah
terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan
sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu
akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita
buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu
kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya,
sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah
yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan
kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka
akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan
ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Proses ini merupakan
proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai,
dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue
digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat
bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum.
Baik
pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa
pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak
negatifnya atau mengendalikannya.
Selain
penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk mencegah
pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan (reduce), dan
melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan reuse, reduce,
dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat. Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran tanah antara lain :
Terganggunya
kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
Berubahnya
sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan
Mengubah
dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Peralatan
Mengamati Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Berikut
ini beberapa peralatan yang digunakan untuk mengamati gejala alam biotik atau
abiotik antara lain sebagai berikut:
Teropong/Binokuler
Dengan
menggunakan alat tersebut kita bisa melihat dengan jelas benda-benda yang
letaknya jauh. Hal ini sangat berguna ketika mengamati sesuatu yang tidak
memungkinkan untuk melakukannya dari dekat, misalnya dengan mengamati burung
yang hinggap dipohon, binatang buas, gunung meletus, antena parabola dipuncak
menara dan sebagainya.
Kamera
Alat
ini berguna untuk mengambil gambar objek-objek yang tidak memungkinkan dibawa
ke laboratorium untuk dikaji lebih mendalam atau untuk mengabadikan kegiatan
maupun hasil kegiatan yang dilakukan. Seperti untuk mengambil gambar batuan
disungai yang besar, pagar berkarat, hewan/tumbuhan langka atau
bagian-bagiannya yang ada dikawasan konservasi dan sebagainya.
Berbagai
alat ukur
Ketika
mengamati objek biotik maupun abiotik maka harus medeskripsikan ukurannya
seperti panjang, luas, volume, berat dan sebagainya. Karena itu penggunaan alat
ukur yang tepat sangat diperlukan. Contohnya, rol meter sangat cocok untuk
mengukur lebar lapangan, penggaris sesuai untuk mengukur panjang buku,
sedangkan mengukur diameter sekrup lebih tepat menggunakan jangka sorong atau
micrometer. Untuk mengukur volume bisa digunakan labu ukur atau gelas ukur.
Untuk mengukur berat digunakan timbangan atau neraca. Untuk mengukur suhu benda
maupun lingkungan digunakan termometer, sedangkan untuk mengukur waktu dapat
dengan menggunakan alat stopwatch.
Lup
Alat
ini merupakan sebuah lensa cembung yang berguna untuk mengamati benda-benda
kecil supaya tampak lebih besar, contohnya untuk mengamati permukaan batu
apung, lumut kerak, dan sebagainya.
Mikroskop
Alat
ini digunakan untuk mengamati benda-benda renik seperti bakteri, irisan
penampang melintang daun, permukaan kristal garam dapur dan sebagainya. Untuk
menggunakan mikroskop kita dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup.
pH meter
pH
meter merupakan alat untuk mengetahui derajat keasaman suatu objek atau
lingkungan disekitar objek.
Kompas
Pada
jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara-selatan medan magnet bumi, oleh karena
itu kompas cukup berguna sebagai penunjuk arah ketika melakukan pengamatan di
alam. Selain kompas saat ini tersedia teknologi penentu lokasi yang menggunakan
satelit sehingga labih akurat, seperti GPS ( Global Positioning System ) selain
tersedia dalam sebuah alat, teknologi GPS juga telah diadopsi dalam Handphone.
Barometer
dan Altimeter
Alat
ini merupakan untuk mengukur tekanan udara. Biasanya pada barometer sekaligus
terdapat altimeter yakni alat untuk menentukan ketinggian tempat dari permukaan
air laut. Namun demikian ada pula barometer dan altimeter yang terpisah,
barometer dan altimeter terutama berguna ketika melakukan pengamatan objek di
alam.
GEJALA
ALAM BIOTIK ABIOTIK
Pengertian Gejala Alam Biotik Dan
Abiotik
Alam (dalam artian luas memiliki makna
yang setara dengan dunia alam, dunia fisik, atau dunia materi) mengacu kepada
fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari
sub-atomik sampai kosmik. Studi tentang alam adalah bagian besar dari ilmu pengetahuan.
Meskipun manusia adalah bagian dari alam, kegiatan manusia sering dipahami
sebagai kategori terpisah dari fenomena alam lainnya
Gejala alam adalah peristiwa
non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak diciptakan oleh
manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia (mis. bakteri, penuaan, bencana
alam). Contoh umum dari fenomena alam termasuk letusan gunung berapi, cuaca,
dan pembusukan.
1. Gejala biotik
Objek biotic adalah makhluk hidup yang
ada di sekitar kita, meliputi berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme. Gejala alam merupakan keadaan lingkungan di sekitar kita.
Gejala alam biotik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup,
misalnya metamorfosis serangga, fotosintesis, penyerbukan, pertumbuhan makhluk
hidup, dan lain-lain. Gejala alam biotik hanya dimiliki atau dapat dilakukan
oleh makhluk hidup. Contoh gejala alam biotik antara lain sebagai berikut:
a. Tumbuh dan berkembang
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala
pertumbuhan dan perkembangan. Biji jagung yang kamu semaikan di tempat yang
sesuai akan berkecambah, lalu seiring dengan waktu akan tumbuh menjadi besar
dan berkembang membentuk daun, akar, bunga, dan menghasilkan buah.
b. Gerak
Semua makhluk hidup menunjukkan
kemampuan untuk bergerak. Kebanyakan hewan mampu bergerak dengan aktif.
Tumbuhan juga melakukan gerak, meskipun geraknya terbatas.
c. Bernapas
Makhluk hidup menunjukkan gejala
bernapas, yaitu mengambil oksigen dari udara dan melepaskan karbon
dioksida.
d. Bertambah banyak karena mampu
berkembang biak
e. Peka terhadap rangsang
2. Gejala alam abiotik
Objek abiotik adalah semua benda tak
hidup yang ada disekitar kita atau yang ada di dalam lingkungan makhluk hidup.
Gejala alam abiotik merupakan suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang
ditunjukkan oleh keadaan benda tak hidup. Gejala alam abiotik berkaitan dengan
sifat fisik dan kimia di luar makhluk hidup, contohnya hujan, pelapukan, erosi,
ledakan, dan sebagainya. Gejala biotik dan abiotik saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan.
Kejadian yang terjadi pada komponen
biotik akan berpengaruh terhadap komponen abiotik, demikian sebaliknya.
Contohnya kasus banjir, air sebagai komponen abiotik yang merupakan komponen
vital yang dibutuhkan makhluk hidup justru sebagai penyebab banjir. Hal ini
dapat terjadi karena kurangnya lahan resapan akibat penggundulan hutan atau
penebangan tanaman (komponen biotik), belum lagi kebiasaan buruk manusia
terhadap lingkungan yang dapat mengakibatkan banjir. Akibat dari banjir tentu
saja merugikan seluruh lapisan masyarakat.
Fenomena adalah hal yang luar biasa
dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak
mustahil dalam pandangan manusia.
Pernahkah kalian
memperhatikan berbagai kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar? Katakanlah
ikan yang bernapas di dalam kolam, anak kucing yang baru saja dilahirkan, atau
hujan serta banjir yang terjadi di sejumlah daerah. Jika ya, kesemua ini adalah
bagian dari gejala alam biotik dan abiotik. Bedanya apa?
Singkat kata, gejala
alam biotik merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Seperti bergerak, berkembang biak, tumbuh, melakukan fotosintesis, dan
menanggapi rangsangan.
Sementara itu, gejala
alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi
antar komponen abiotik dalam ekosistem. Lingkungan biotik sendiri hampir tak
memiliki peran dalam timbulnya gejala alam abiotik.
Gejala alam abiotik
dibedakan menjadi gejala alam kebendaan obyek abiotik dan gejala alam kejadian
obyek abiotik.
Gejala alam kebendaan
obyek abiotik berkaitan dengan ciri-ciri dan keadaan komponen abiotik, seperti
memiliki bentuk, warna dan berbagai ukuran. Batu punya bentuk, warna dan ukuran
yang bermacam-macam. Pun demikian dengan benda yang berbentuk padat seperti
meja mempunyai sifat bentuk dan volume yang tidak berubah alias tetap.
Sementara benda yang berwujud gas seperti udara memiliki sifat menempati ruang,
volume dan bentuknya mudah berubah.
Gejala alam kejadian
obyek abiotik merupakan peristiwa yang terjadi pada benda tidak hidup. Sebagai
contoh, air yang mengalir dari hulu hingga hilir atau dari pegunungan sampai
buara. Selain itu, air hujan yang jatuh ke bawah lalu masuk ke tanah juga
merupakan gejala alam kejadian obyek abiotik.
Beberapa contoh lainnya
dari kejadian yang merupakan gejala alam abiotik adalah pelangi, gunung meletus,
gempa bumi, tanah longsor dan tsunami.
Gejala alam biotik,
sebagaimana komponen yang dikaitkan dengannya, yakni yang terdiri atas makhluk
hidup, maka pada prosesnya melibatkan bukan saja manusia, tetapi juga hewan dan
tumbuhan. Gejala alam biotik sendiri bisa diartikan sebagai peristiwa yang
timbul akibat interaksi antar komponen biotik (makhluk hidup) dalam ekosistem
di sekitarnya.
Gejala ini meliputi
banyak hal, termasuk banyaknya ikan yang mati di lautan, wabah penyakit,
meningkatnya jumlah tikus di sawah, kuning yang beranak, ayam yang bertelur,
hingga penyebaran virus flu burung.
Kita harus membutuhkan alam untuk oksigen
ReplyDeleteKISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
ReplyDeleteAssalamualaikum saya atas nama Rini anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih