PENCEMARAN LAUT YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH DAN CARA PENANGANNANNYA
PENCEMARAN LAUT YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH DAN CARA PENANGANNANNYA
Laut dan sumber daya di dalamnya merupakan kekayaan Indonesia. Laut yang merupakan benda cair mempunyai sifat dapat melarutkan dan menyebarkan bahan-bahan yang terdapat di dalamnya.
Saat adanya benda masuk, yaitu limbah cair, maka hal ini dapat menurunkan kualitas air laut. Limbah cair yang sampai ke laut biasanya dihasilkan oleh pabrik yang merupakan hasil limbah produksi. Sifat dari limbah cair ini kadang berbahaya dan ada pula yang bisa dinetralisir dengan cepat. Limbah yang berbahaya ini akan mencemari lautan jika tidak secepatnya dinetralisir yang pada akhirnya dapat merusak ekosistem laut.
Peristiwa pencemaran laut kerap terjadi di Indonesia akibat tumpahan minyak, tabrakan kapal dengan terumbu karang, pembuangan air limbah yang mencemari laut, dan masih banyak lagi. Peristiwa tersebut antara lain:
1. Kasus montara yang sudah berlangsung selama 10 tahun, tumpahan minyak di Balikpapan yang terjadi tahun 2018,
2. Tabrakan Kapal MV Caledonia Sky dengan terumbu karang di Raja Ampat.
Pencemaran-pencemaran tesebut tentu terdapat kerugian pencemaran dan/atau kerusakan ekosistem pesisir dan laut dan menjadi hal yang penting untuk menghitung kerugian pencemaraan tersebut. Ekosistem yang terdapat di wilayah pesisir sebenarnya ada banyak, yaitu ekosistem mangrove, terumbu karang, padang lamun, atau lainnya seperti pantai landau berpasir, pantai berbatu, atau estuari. Namun, ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang adalah ekosistem khas yang mempunyai peran ekologis cukup besar pada kondisi pesisir secara umum.
Kondisi atau tingkat kualitas masing-masing ekosistem ini berperan dalam menggambarkan status atau kondisi perairan pesisir secara keseluruhan. Maka perhitungan kerugian kerusakan ekosistem pesisir dapat ditinjau dari kerusakan ekosistem mangrove, ekosistem padang lamun, dan ekosistem terumbu karang sebagai representasi dari ekosistem pesisir. Misalkan, kerugian karena hilangnya fungsi mangrove sebagai penahan abrasi, kerugian karena hilangnya fungsi terumbu karang sebagai tempat pemijahan dan perlindungan, atau kerugian karena hilangnya fungsi padang lamun sebagai pelindung garis pantai.
Limbah yang berbahaya ini akan mencemari lautan jika tidak secepatnya dinetralisir yang pada akhirnya dapat merusak ekosistem laut. Berikut ini adalah yang mengganggu Laut dan yang ada di dalamnya antara lain :
1. Industri tambang
Industri tambang menjadi salah satu sumber yang paling sering merusak lingkungan. Kegiatan tambang menghasilkan produk utama dan juga produk buangan, yang sering disebut limbah. Limbah ini dapat menurunkan kualitas air laut jika tidak diolah dan diendapkan secara maksimal. Air laut akan berubah warna dan merusak habitat ikan maupun terumbu karang yang hidup di sekitaran pembuangan limbah tersebut. Hal yang bisa dilakukan adalah membentuk kolam untuk menampung limbah cair tersebut sehingga tidak mencemari lingkungan.
Selain itu, perusahaan tambang juga dapat melakukan pengelolaan kualitas air laut. Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin kualitas air laut sesuai dengan baku mutu air laut, dan jika tidak sesuai dapat dilakukan upaya pemulihan dan pencegahan kualitas air laut.
2. Pabrik
Industri-industri pada dasarnya ada karena kebutuhan manusia juga. Kebutuhan akan bahan bakar, atau penunjang kehidupan sehari-hari. Adanya peraturan bukan untuk membatasi, tetapi untuk membantu agar semua berada di koridornya. Peraturan tersebut biasanya dijadikan Permen (Peraturan Menteri) dengan tujuan menjaga kualitas air laut tetap dalam nilai baku mutu air yang baik.
3. Pencemaran oleh Logam Berat
Logam berat adalah materi anorganik baik padat atau cair yang memiliki masa lebih dari 5 gram/cm³. Biasanya terjadi karena pembuangan limbah industri secara sembarangan ke sungai sehingga logam berat yang terkandung terbawa sampai ke laut. Contoh dari logam berat misalnya, merkuri(Hg), seng (Zn), nikel (Ni) dan timbal (Pb).
4. Pencemaran Mikrobiologi Laut
Akibat adanya kontaminasi yang disebabkan oleh virus, bakteri patogen, atau parasit yang terbawa oleh aliran air sungai.
5. Pencemaran Pestisida
Pencemaran ini terjadi jika ada perkebunan/sawah yang berada di aliran sungai menggunakan sistem irigasi dan menyemprot tanamannya dengan pestisida. Sementara itu, pestisida tidak bisa larut di dalam air dan justru dimakan oleh plankton, sehingga semua jenis ikan yang memakan plankton tersebut memiliki kandungan pestisida. Hal ini berbahaya apalagi jika ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia untuk jangka waktu yang lama.
6. Pencemaran Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah segala sesuatu yang dibuang manusia ke dalam aliran air/got/parit. Misalnya sisa makanan organik (nasi, sayur, ikan, minyak), plastik, dan bahan anorganik lainnya kemudian terbawa oleh aliran air hingga ke laut.
7. Pencemaran Radioaktif
Pencemaran radioaktif dapat terjadi karena secara alami atau akibat manusia. Contoh yang paling mudah adalah bocornya reaktor nuklir Fukushima di Jepang, sehingga melepaskan air yang mengandung radiasi ke laut. Hal ini sangat berbahaya, karena jika radiasi terakumulasi dalam tubuh secara terus menerus, dapat berakibat pada kanker.
Konservasi laut adalah upaya melindungi, melestarikan, menjaga, dan memanfaatkan sumber daya yang ada di laut untuk menjamin ketersediaannya di masa mendatang. Konservasi ini tidak terbatas pada lautnya saja, tetapi. Indonesia sebagai negara maritim mempunyai beberapa daerah konservasi laut, di antaranya.
1. Wakatobi
Laut wakatobi tampak begitu indah, bersih, dan juga cantik karena banyak ikan dan terumbu karang yang terjaga dan terawat. Hal itu terjadi karena adanya konservasi laut.
2. Derawan
Sama halnya dengan Wakatobi, Derawan adalah daerah konservasi laut. Kalau laut kita terawat, semua makhluk hidup di dalamnya pun akan tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Selain itu, kita juga bisa menikmatinya.
Cara menangani polusi dan limbah yang ada di laut antara lain :
1. Pilih barang yang dapat digunakan kembali, bukan plastik sekali pakai
Lakukan pertukaran sederhana seperti menggunakan botol air yang dapat digunakan kembali daripada membeli air mineral dalam botol plastik kemasan setiap saat. Hindari menggunakan peralatan plastik, seperti sedotan sekali pakai. Sebagai gantinya, cari satu set peralatan ramah lingkungan yang bisa kamu andalkan dari sedotan hingga peralatan makan yang bisa digunakan kembali.
2. Kurangi emisi karbon
Kurangi emisi karbon dengan menjadi lebih sadar dalam keputusan harianmu. Misalnya, selalu mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan dan matikan pemanas atau pendingin udara saat tidak sedang berada di rumah.
3. Ikut dalam kegiatan sosial
Membersihkan pantai dan laut
Biasanya beragam kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas pencinta laut untuk membersihkan sampah-sampah yang berada di lautan diadakan secara berkala. Kamu bisa mencari peluang sukarelawan di pantai terdekat.
4. Pengelolaan Excrexta
Pengelolaan ini biasanya dijumpai untuk penanganan limbah dari septic tank yang bisa diolah menjadi biogas alias sumber gas yang bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Dengan demikian, limbah-limbah yang terbentuk tidak sampai mencemari lingkungan, termasuk perairan. Limbah dari septic tank sendiri bisa berasal dari kegiatan industri, peternakan, maupun pertanian.
Dan setidaknya dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diaplikasikan, yaitu recycle (daur ulang), reuse (penggunaan ulang), reduce (pengurangan penggunaan) dan repair (perbaikan).
5. Menggunakan detergen yang ramah lingkungan
Salah satu indikasi bahwa deterjen mengandung bahan kimia yang banyak adalah menghasilkan busa melimpah. Jika busa ini sampai terbawa ke sumber perairan, maka bisa langsung membuat mikroorganisme di dalamnya mati.
Jadi mulai selektif dalam memilih deterjen ya, misalnya dengan membeli yang lebih ramah lingkungan. Selain sabun, saat ini juga ada beberapa produk lain yang diklaim lebih ramah lingkungan, misalnya saja bahan bakar dan obat- obatan.
6. Menjauhkan sumber polutan dari sumber air
Jika Anda mencari cara mencegah dan mengatasi pencemaran air limbah industri adalah dengan menjauhkan sumber polusi dari sumber air. Caranya dengan mendirikan kawasan industri yang jauh dari sumber sehingga limbah industri bisa lebih terkontrol. Tidak mendirikan kawasan industri yang dekat dengan sumber air.
NAMA : AINUN ISTIKOMAH
KELAS : X-PB 1
NOMOR ABSEN : 4
bagus dan mudah dimengertii
ReplyDeleteArtikelnya bagus
ReplyDeleteSangat bermanfaat!
ReplyDeletenice👌🏻
ReplyDeleteterimakasih buat artikelnya
ReplyDeleteBermanfaat bgt
ReplyDeletebgus
ReplyDeletebagus
ReplyDeletebagus sekali artikel nya sangat bermanfaat
ReplyDeleteKeren dan bermanfaat
ReplyDeleteSangat bermanfaat
ReplyDeleteThanks, artikelnya sangat bermanfaat
ReplyDeleteBagus bangett artikelnya
ReplyDeleteSelain membahas permasalahan artikelnya juga memberi solusi, bermanfaat sekali nun
ReplyDeleteBagus sekali semangat
ReplyDeleteBagus, sangat bermanfaat.. terima kasih..
ReplyDeletebermanfaat banget artikelnya
ReplyDeletebermanfaat banget artikelnyaa
ReplyDeleteArtikelnya bermanfaat banget
ReplyDeletebermanfaat bangett
ReplyDelete